Minggu, 16 Desember 2012

Outline n Koesioner


HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL
DENGAN PERILAKU IBU DALAM MEMILIH PENOLONG PERSALINAN

A.     Latar Belakang
Angka kematian ibu di negara-negara yang sedang berkembang, khususnya di Indonesia, masih sangat tinggi. Menurut Kakanwil BKKBN Jawa Timur, tingkat kematian ibu melahirkan di Indonesia adalah yang tertinggi di Asia, yaitu 360 kematian dari setiap 100.000 ibu melahirkan. Lebih lanjut dikatakan bahwa masih tingginya angka kematian ibu melahirkan di Indonesia disebabkan masih tingginya kebiasaan para ibu yang melahirkan dengan bantuan dukun bayi. Jika ada masalah dalam proses kelahiran, seringkali sudah terlambat, mengingat pengetahuan dukun bayi tentang fisiologi dan patologi dalam kehamilan, persalinan, serta nifas sangat terbatas
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan serta menurunkan angka kematian bayi dan ibu, maka Departemen Kesehatan telah  berupaya dengan menetapkan kebijakan tentang pengadaan dan penempatan tenaga bidan di desa. Secara bertahap bidan-bidan baru yang dihasilkan segera ditempatkan di  desa-desa. Bidan-bidan baru ini diperoleh dengan cara mendidik para lulusan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) lewat Program Pendidikan Bidan ( PPB ) selama 1 tahun.  Akan tetapi meskipun pemerintah Indonesia sudah berupaya menempatkan bidan di desa-desa, masih banyak ibu-ibu di desa yang melahirkan dengan pertolongan  dukun bayi.
Masalah yang mendasar di daerah pedesaan  adalah kondisi pendidikan sebagian besar penduduknya masih relatif rendah,  sehingga  persepsi mereka terhadap pentingnya pendidikan dan kesehatan juga rendah. Agar dapat melahirkan generasi yang sehat tentu maka ibu-ibu harus memahami cara melahirkan yang  sehat pula. 

B. Rumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang di atas maka menjadi pokok permasalahan pada penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut : apakah ada Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Ibu Hamil Dengan Perilaku Ibu Dalam Memilih Penolong Persalinan.

C.  Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara tingkat pendidikan ibu hamil dengan perilaku ibu dalam memilih penolong persalinan, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam memilih penolong persalinan.

D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai tambahan informasi kepada pemerintah Indonesia, khususnya  instansi yang bergerak di bidang kesehatan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu bersalin, serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya dan ibu serta anak pada khususnya.

E. Landasan Teori
E.1. Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respons seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan. Secara lebih terinci perilaku kesehatan itu mencakup :
1.  Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit, yakni :
a. Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan (health
     promotion behaviour)
b.  Perilaku pencegahan penyakit (health prevention behaviour)
c.  Perilaku sehubungan dengan pencarian pengobatan (health seeking behaviour)
d.  Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan (health rehabilitation behaviour)
2. Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan,
adalah respon seseorang terhadap sistem pelayanan kesehatan, baik sistem pelayanan kesehatan modern maupun tradisional. Perilaku ini menyangkut respons terhadap fasilitas pelayanan, cara pelayanan, petugas kesehatan, dan obat-obatannya, yang terwujud dalam pengetahuan,  persepsi, sikap dan penggunaan fasilitas, petugas, dan obat-obatan.
3.      Perilaku terhadap makanan (nutrition behaviour)
4.      Perilaku terhadap lingkungan kesehatan (environmental health behaviour).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku kesehatan, antara lain :
1. Faktor internal, yakni pengetahuan, kecerdasan, persepsi, emosi, motivasi, dan sebagainya, yang berfungsi untuk mengolah rangsangan dari luar.
2.  Faktor eksternal, yaitu lingkungan sekitar, baik lingkungan fisik maupun non fisik, seperti iklim, manusia, sosial ekonomi, kebudayaan, dan sebagainya .
E.2. Penolong Persalinan
Tenaga penolong persalinan adalah orang-orang yang memberi pertolongan persalinan selama persalinan berlangsung. Pada dasarnya ada dua jenis tenaga penolong persalinan, yaitu mereka yang mendapat pendidikan formal (tenaga medis), seperti bidan, dokter umum, dokter ahli, dan mereka yang tidak mendapat pendidikan formal melainkan mendapat ketrampilan secara tradisional (tenaga non medis) seperti dukun beranak.

F. KESIMPULAN
Terbukti bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu dalam pemilihan penolong persalinan. Kejadian ini terkait dengan masih rendahnya tingkat pendidikan sebagian besar para penduduk desa, khususnya para ibu, yakni tidak tamat SD atau SD, yang berdampak pada minimnya pemahaman ibu akan pentingnya kesehatan. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam memilih penolong persalinan sebagian besar adalah faktor wilayah, yakni lokasi terdekat yang mudah dijangkau ibu untuk sampai ke tempat si penolong persalinan, selain itu adalah faktor rasa aman dan mutu pelayanan yang menjadi alasan ibu dalam memilih penolong persalinan.

G. SARAN
Untuk lebih meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya para ibu dan anak-anak, selain dilakukan upaya pemerataan penempatan tenaga kesehatan di desa serta pemberian informasi tentang pengetahuan kesehatan melalui kader kesehatan dan bidan, maka sebaiknya perlu ditunjang dengan upaya peningkatan pendidikan bagi masyarakat desa. Selama ini banyak diantara masyarakat di pedesaan yang beranggapan bahwa wanita tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, karena nantinya juga akan kembali ke dapur juga. Anggapan tersebut hendaknya segera diubah, sebab pendidikan merupakan hal yang penting juga bagi para wanita sebagai ujung tombak lahirnya  sumber daya manusia yang berkualitas.


# KOESIONER #

1.      Apakah anda menggunakan penolong persalinan medis ?
a.      Ya                                      b. Tidak
2.      Apakah pilihan ibu dalam memilih proses persalinan sudah aman ?
a.      Ya                                      b. Tidak
3.      Apakah peralatan yang digunakan dalam proses persalinan sangat hieginis ?
a.      Ya                                      b. Tidak
4.      Apakah penolong persalinan bersifat ramah dan sopan ?
a.      Ya                                      b. Tidak
5.      Apakah biaya perawatannya terjangkau ?
a.      Ya                                      b. Tidak
6.      Apakah perilaku penolong persalinan menimbulkan rasa aman ?
a.      Ya                                      b. Tidak
7.      Apakah alat-alat yang digunakan cukup lengkap ?
a.      Ya                                      b. Tidak
8.      Apakah aman menggunakan pertolongan persalinan dukun ?
a.      Ya                                      b. Tidak
9.      Apakah ibu bekerja di luar ?
a.      Ya                                      b. Tidak
10.  Apakah Anda selesai menempuh pendidikan dari SD hingga SMA ?
a.      Ya                                      b. Tidak

JUDUL APLIKASI KOMPUTER

NAMA * ENI HERMAN ( 10.11.107.13201.01286)
               * APRIANUS     ( 10.11.107.13201.01254)

JUDUL :

  1. HUBUNGAN INDEKS MASA TUBUH DAN ASUPAN GIZI DENGAN KADAR HB PADA MAHASISWA SEMESTER III
  2. HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN TERHADAP MAHASISWA BARU FKM WIDYAGAMA
  3. PENGARUH MEROKOK TERHADAP KESEHATAN DAN PERILAKU DAN KECERDASAN TERHADAP MAHASISWA SEMESTER VII
  4. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN ASUPAN GIZI DAN PERILAKU MAHASISWA TERHADAP METODE BELAJAR DALAM KELAS PADA SEMESTER I